Friday, 21 August 2015

Hakikat dan Makna Sejarah

A. Makna Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Menurut bahasa Arab, sejarah sama artinya dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sangat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke tingkat yang lebih maju. Itulah sebabnya, sejarah diumpamakan menyerupai perkembangan sebuah pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting yang terkecil.
Sedangkan menurut Edward Hallett Carr adalah sebagai berikut: Dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog yang tidak henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam. History is a continuous process of interaction between the historian and his facts, and unending dialogue between the present and the past (Carr,1982 : 30).
Sedangkan menurut Robert V. Daniels (1966 : 3) dengan singkat dikatakan bahwa : History is the memory of human group experience. Sejarah adalah kenangan pegalaman umat manusia.
J. Bank menyatakan bahwa: All past event is history (history as actuality). History can hep student to understand human behavior in the past, present and future. (new goals for historical studied). (1985 : 249). Semua peristiwa masa yang lampau adalah sejarah (Sejarah sebagai kenyataan!). Sejarah dapat membantu manusia untuk memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang (tujuan-tujuan baru untuk studi sejarah).
Selanjutnya dapat ditelaah rumusan sejarah menurut Muhammad Yamin yang berbunyi sebagai berikut: “Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan ceritera bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau, atau tanda-tanda yang lain. ”(Yamin, 1957:4 ).
Jadi secara khusus kelompok kami mengambil kesimpulan yaitu sejarah merupakan cerita atau kejadian atau peristiwa yang benar-benar sudah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu, yang telah diteliti oleh penulis sejarah dari masa ke masa.



B. Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
Telah diuraikan di atas, bahwa ilmu sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Maka dalam pembahasannya, ilmu sejarah mencakup beragam peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, pembahasan sejarah berawal dari adanya kehidupan manusia hingga dewasa ini.
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sejak masa lampau menjadi materi yang sangat penting dalam pembahasan Ilmu Sejarah. Bahkan melalui peristiwa-peristiwa itu, Ilmu Sejarah menunjukkan suatu gambaran tentang kehidupan manusia di masa lampau dan sebab-akibat terjadinya suatu peristiwa. Namun, setiap peristiwa atau keadian-kejadian di dalam lingkungan kehidupan manusia belum tentu akan tercatat dalam catatan sejarah. Tanpa memandang besar kecilnya dari peristiwa itu, maka Ilmu Sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak masa lampau agar menjadi suatu pelajaran bagi manusia di masa kini dan masa datang.
Para ahli sejarah atau sejarawan tidak begitu saja mencatat rangkaian peristiwa-perisiwa yang telah terjadi di masa lampau itu, tetapi juga mencoba menelusuri awal mula munculnya suatu peristiwa atau mencari sebab-sebab munculnya peristiwa itu. Dengan demikian mereka berusaha mengembangkan pembahasan peristiwa itu sampai kepada sektor kehidupan manusia yang mendorong terjadinya peristiwa itu.
2. Sejarah sebagai Kisah
Apabila kita berbicara tentang sejarah sebagai suatu kisah, kita tidak pernah lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau. Alasannya, peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang telah terjadi di masa lampau itu meninggalkan jejak-jejak. Jejak-jejak sejarah ini memiliki arti yang sangat penting dalam menyusun kisah sejarah.
Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat, bangsa, dan negara tidaklah mudah. Suatu masyarakat, bangsa, dan negara dipastikan meninggalkan jejak-jejak sejarah yang tidak sedikit. Jejak-jejak sejarah yang berisi rangkaian-rangkaian peristiwa atau kejadian-kejadian dalam lingkup kehidupan manusia menjadi sumber penting untuk penulisan kisah sejarah.
Penulisan sejarah mengenai suatu peristiwa atau kejadian tidak dapat hanya melihat bahwa suatu peristiwa atau kejadian telah terjadi. Tetapi hendaknya melihat lebih jauh lagi, yaitu faktor-faktor yang mendukung hingga munculnya peristiwa tersebut.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Pada permulaan abad ke-20-an, telah terjadi suatu perdebatan tentang pandangan terhadap sejarah. Perdebatan itu antara lain mengenai apakah sejarah itu merupakan cabang dari ilmu pengetahuan atau merupakan suatu seni. Perdebatan ini yang melibatkan ahli filsafat dan ahli sejarah terjadi pertama kali di Jerman.
Berikut ini adalah para ilmuwan yang berpendapat mengenai sejarah. Menurut Burry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. York Powell menyatakan bahwa sejarah bukanlah sekadar suatu cerita yang indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan.
Sejarah sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan hendaklah dibahas dan dibuktikan secara keilmuan atau alamiah. Untuk membuktikan keilmiahannya itu, maka dipergunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ilmiah, para ahli atau sejarawan akan lebih berhati-hati dalam mengungkapkan kebenaran sejarah.
Sebagai ilustrasi, penemuan fosil manusia purba di Indonesia. Untuk mengungkapkan keberadaan manusia purba melalui hasil penemuan fosil-fosil tersebut, para ahli mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode atau standar ilmiah. Para ahli belum dapat membuat suatu kesimpulan apabila hanya menyelidiki manusia purba yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, mereka berusaha meluaskan daerah penelitiannya ke sekitar lokasi penelitian atau mencari jejak yang lebih jauh agar mendapatkan temuan-temuan yang lebih lengkap.
4. Sejarah sebagai Seni
Menurut Mills, Spencer, dan Comte, metode ilmu alam dapat digunakan untuk mempelajari sejarah, tanpa modifikasi lebih lanjut. Tetapi Dithley, seorang sejarawan dan filosof modern, menyatakan bahwa hal tersebut adalah salah besar. Sifat-sifat alami dari bahan-bahan pengetahuan alam adalah sesuatu yang selalu nyata terlihat, sehingga dengan mudah dapat menganalisa, menerangkan, dan menduganya. Namun sejarah adalah pengetahuan tentang rasa. Sejarah memerlukan pemahaman dan pendalaman akan bahan-bahan yang dihadapinya. Sejarah tidak saja memelajari segala sesuatu gerakan dan perubahan yang tampak di permukaan, tetapi juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan itu bagi pelaku sejarah. Lebih lanjut, sejarah mempelajari suatu proses dinamis dari kehidupan manusia yang di dalamnya terlihat hubungan sebab akibat ( causal ) yang cukup rumit.

C. Kegunaan Sejarah
Kegunaan Ilmu Sejarah adalah sebagai ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora) dalam pendidikan tidak saja mempunyai arti besar bagi perkembangan identitas pribadi para individu-individu, tetapi juga bagi kesadaran identitas suatu bangsa secara keseluruhan. Selanjutnya juga sebagai instrumen untuk membangkitkan identifikasi nasional dan kebangsaan kepada kebudayaan untuk menuju suatu intregasi nasional guna menjadi suatu bangsa yang satu, yang mempunyai cita-cita kemajuan, kebudayaan, dan kemanusiaan yang sama dalam menyongsong masa depan.
Manfaat mempelajari sejarah adalah:
1.Kegunaan Edukatif
Kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. Kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari. Sementara itu, pengalaman yang baik justru harus ditiru dan dikembangkan. Dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. Manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
2.Kegunaan Inspiratif
Kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. Belajar dari kebangkitan nasional yang dipelopori oleh berdirinya organisasi perjuangan yang modern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional yang ke-2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, Bangsa Indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya. Untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan , Bangsa Indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengejar ketertinggalan dari bangsa asing. Bangsa Indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Untuk itu, Bangsa Indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK yang dikuasai, Bangsa Indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta dapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.
3.Kegunaan Rekreatif
Kegunaan sejarah yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. Kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca.
Pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari sejarawan. Konsekuensi rasa senang dan daya tarik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. Membaca menjadi media hiburan dan rekreatif. Membaca telah menjadi bagian dari kesenangan. Membaca telah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan rekreatif.
Pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajinasi ke masa lampau. Disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). Orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.
SUMBER:ayouk91.blogspot.com

 SEJARAH SEBAGAI SENI

 

  Hasil gambar untuk sejarah sebagai seni


Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah  George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni. Menulis sejarah merupakan seni, filsafat, polemik, dan dapat sebagai propaganda.
Sejarawan abad 19 bernama  Comte, Spencer,dan Mill menyebutkan bahwa metode dan sikap ilmiah pengetahuan alam dapat  dipergunakan untuk mempelajari sejarah, tanpa memerlukan modifikasi lebih lanjut. Namun menurut Dithley, seorang filsuf modern, menyatakan bahwa hal tersebut adalah tidak benar, sebab sifat alami dari pengetahuan alam adalah sesuatu yang selalu nyata dan terlihat, sehingga sejarah yang bersifat abstrak tidak mudah menganalisisnya. Oleh karena itu, sejarah adalah pengetahuan tentang rasa.
Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti. Dengan demikian, diperlukan seni dalam penulisan sejarah sehingga tercipta suatu peristiwa sejarah yang dapat dipelajari secara urut, lengkap, menarik, dan tidak membosankan. Oleh karena itu, seorang sejarawan harus bersedia menjadi ahli seni untuk menghidupkan kembali kisah kehidupan di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang. Dengan demikian selain elemen ilmiah sejarah juga mengandung elemen seni.
Sumber : Cakrawala Sejarah 1 : untuk SMA / MA Kelas XI  / penulis, Wardaya ; editor, Sugiharti ; illustrator, Mulyanto . —  Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

pengertian sejarah


SEJARAH SEBAGAI ILMU
Difinisi sejarah menurut tokoh-tokoh sejarah sebagai ilmu :
         Menurut Burry : sejarah adalah suatu
     ilmu pengetahuan tidak kurang tidak lebih.
         Menurut York Powel: sejarah bukanlah
     sekedar suatu cerita yang indah dan
     mengasyikkan,tetapi merupakan cabang
     ilmu pengetahuan.
         Menurut Dithley : sejarah merupakan cabang ilmu yang bersifat khusus.
         Menurut Kuntowijoyo : sejarah sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
    a.Sejarah berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dg
       pengalaman manusia.
    b.Sejarah mempunyai Obyek.
    c.Sejarah mempunyai teori pengalaman.
    d.Sejarah mempunyai generalisasi.
    e.Sejarah mempunyai metode.
         Sejarah dikatakan sebagai ilmu apabila memiliki syarat :
     a.memiliki obyek
     b.memiliki metode
     c.tersusun secara sistematis
     d.kebenarannya bersifat obyektif

Perbedaan sudut pandang para ahli mengartikan ilmu membawa konsekuensi timbulnya berbagai pendapat tentang perbedaaan mengenai hakikat ilmu. Mengutip pernyataan Jujun S. Suriasumantri, Secara kefilsafatan hakikat ilmu terutama diarahkan pada unsur-unsur yang harus ada pada setiap ilmu didalam menjawab tiga masalah pokok hakikat manusia untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
  • Apa yg ingin kita ketahui? (aspek ontologi)
  • Bagaimana manusia memperoleh pengetahuan? (aspek epistemologi)
  • Dan apakah nilai pengetahuan tersebut bagi kita? (aspek aksiologi)
       Secara ontologi ilmu sejarah juga memiliki objek. Menurut Kuntowijoyo, lebih dari segalanya objek dari sejarah ialah waktu. Kalau fisika membicarakan waktu fisik, maka sejarah membicarakan waktu manusia. Waktu dalam sejarah tak pernah, lepas dari manusia.
      Secara epistemologi, ilmu sejarah juga memiliki metode dan teori. Untuk penelitian sejarah memiliki metode tersendiri yang menggunakan pengamatan. Metode sejarah itu bersifat terbuka dan hanya tunduk pada fakta. Seperti yang dianjurkan oleh Ranke, supaya sejarah menulis apa yang sebenarnya terjadi, wie es eisgentlich gewesen, sebab setiap periode sejarah itu akan dipengaruhi oleh semangat zamannya (zeitgeist). Sejarah mempunyai tradisi yang panjang, jauh lebih panjang daripada ilmu-ilmu sosial. Teori sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan peradaban.
       Secara aksiologi, Ilmu sejarah memiliki sebuah nilai-nilai atau suatu guna didalamnya, baik secara intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Kuntowijoyo, ada setidaknya empat guna sejarah secara intrinsik, yaitu Sejarah sebagai ilmu itu sendiri, Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, sejarah sebagai pernyataan pendapat, dan sejarah sebagai profesi. Kemudian nilai  ekstrinsik, ilmu sejarah secara umum mempunyai fungsi pendidikan, yaitu pendidikan moral, penlaran, politik, kebijakan, perubahan, masad depan, keindahan dan ilmu bantu. Adapun kegunaan sejarah dalam ilmu-ilmu sosial mencakup tiga hal yakni, sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi ilmu-ilmu sosial, permasalahan sejarah dapat menjadi permasalahan ilmu-ilmu sosial dan pendekatan sejarah yang bersifat diakronis menambah dimensi baru pada ilmu-ilmu sosial yang sinkronis.
       Dengan kata lain, bahwa ketiga aspek tersebut merupakan dasar bagi eksistensi ilmu. Ilmu sejarah mampu menjawab ketiga aspek tersebut dengan begitu ilmu sejarah telah pantas jika dikatakan sebagai suatu ilmu dan telah mencapai taraf ilmu pengetahuan. Ketepatan dan objektivitas sangat perlu dalam penulisan sejarah. Ketepatan itu adalah kesesuaian antara fakta dan tulisan sejarah. Objektivitas yaitu idak adanya pandangan yang individual. Kedua hal tersebut dapat dikesankan oleh penguasa sejarawan atas detail dan tulisan sejarah yang terasa teknis. Akan tetapi, kesan keberadaan dua hal tersebut akan hilang jika sejarah menjadi seni. Seni itu hasil imajinasi sedangkan sejarah berdasarkan fakta.
       Pemujaan yang berlebihan terhadap fakta memang amatlah perlu. Karena fakta bisa menjadi tumpuan para sejarawan. Sejarawan harus tahu fakta-fakta yang relevan dengan penelitiannya, tetapi tugas utama sejarahwan ialah rekontroksi. Sejarah yang teralalu dekat dengan seni dapat dianggap telah memalsukan fakta. Sejarah akan hilang ketepatan dan objektivitasnya sehingga akan sulit menentukan relasi-relasi tetap antara fakta-fakta historis.

Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan peninggalan sejarah lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk menemukan fakta.
b. Memiliki Objek
Kata Objek berasal dari Latin objectus artinya yang dihadapan, sasaran, tujuan. Objek yang dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat yang menekankanpda sudut pandang waktu.
c. Memiliki Teori
Dalam bahasaYunani theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu sosia lainnya, sejarah mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, seperti: teori sosiologi, teori nasionalisme, teori konflik sosial, dsb.
d. Memiliki Metode
Methodos (Bahasa Yunani) berarti cara. Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai metodologi penelitian sendiri yang menjadi patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa dihayati

Monday, 10 August 2015

OBJEK MATERIAL DAN OBJEK FORMAL GEOGRAFI


OBJEK MATERIAL DAN OBJEK FORMAL GEOGRAFI
A.    OBJEK MATERIAL GEOGRAFI
Objek material adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam kaitannya dengan fenomena geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.
  1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi dari Troposfer hingga Eksosfer. Kabut, petir, awan adalah fenomena geosfer yang terjadi di lapisan atmosfer.
  2. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun kulit bumi. Gempa, tanah longsor, dan patahan adalah fenomena geosfer yang terjadi di lapisan litosfer.
  3. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang meliputi perairan darat dan lautan. Erosi, banjir dan tsunami merupakan contoh kejadian yang terjadi pada lapisan hidrosfer.
  4. Biosfer, yaitu lapisan yang meliputi kesatuan sistem antara hewan, tumbuhan dan manusia. Kebakaran, perburuan gajah, merupakan contoh kejadian di lapisan biosfer.
  5. Antroposfer, yaitu lapisan yang menitikberatkan kepada manusia serta aktivitasnya di permukaan bumi. Peperangan, kelaparan, wabah penyakit, merupakan contoh kejadian di lapisan antroposfer.
B.     OBJEK FORMAL GEOGRAFI
Objek formal geografi adalah cara memandang dan berpikir terhadap objek material geografi dari sudut pandang keruangan dalam kontek kewilyahan dan kelingkungan. 
·         Pendekatan keruangan
Pendekatan yang dilakukan dengan cara mengetahui karaktristik tertentu dari suatu wilayah,meliputi :
o    Pendekatan topik
Menerik beratkan pada topik yang menjadi perhatian utama dalam menganalisis suatu fenomena geosfer.
o    Pendekatan aktivitas manusia
Digunakan untuk mengkaji aktivitas manusia/penduduk.misal , kita mendeskripsikan kegiatan manusia berdasar mata pencahariannya.
o    Pendekatan regional
Suatu wilayah permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas dan menjadi pembela dari wilayah-wilayah lainnya.
Jadi pendekatan regional ini adalah menganalisis suatu gajala/masalah dari region atau wilayah tempat masalah itu terbesar.
·         Pendekatan kelingkungan
Dilakukan dengan cara mengetahui adanya inteksi makhluk hidup dengan makhluk hidup lain.
Dinamika yang timbul di lingkungan fidik ini seperti bencana alam akan menimbulkan pola baru antara interaksi manusia dengan alam.
Contoh :
Keterkaitan antara petani di daratan tinggi.
·         Pendekatan kewilayahan
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan.
Mengkaji wilayah yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dibedakan denagn wilayah lain , baik kehidupan penduduk ataupun lingkungannya.
Contoh :
Wilayah yang kekurangan bahan pangan akan berinteraksi dengan wilayah yang berkecukupan bahan pangannya .
Objek formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu yang lainnya. Dalam geografi selalu ditanyakan mengenai dimana gejala itu terjadi dan mengapa gejala tersebut terjadi. Berikut adalah tahap  pendekatan geografi dalam memahami fenomena geosfer:
1) What
Pertanyaan untuk mengetahuai apa yang terjadi?

2) Where
Pertanyaan khas geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomena atau gejala di permukaan bumi, dengan tujuan untuk mengetahui di mana peristiwa itu terjadi?

3) When
Merupakan peristiwa awal yang mnejelaskan terjadinya suatu gejala atau fenomena. Pertanyaan ini untuk mengetahui kapan peristiwa itu terjadi?
4) Why
Pertanyaan ini maksudnya untuk mengetahaui mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
5) Who
Mencari pelaku terjadinya suatu peristiwa, agar kita mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau yang terlibat di dalamnya?.
6) How
Mencari penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudah tampak gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaan ini untuk mencari jawaban dari bagaimana peristiwa tersebut seharusnya diselesaikan dengan baik?
Contoh penerapannya dapat dilihat pada kasus terjadinya banjir. Dalam memandang peristiwa ini geografi akan menjawab:
1. What? Apa yang terjadi?
Jawab: Banjir.
2. Where? Dimana banjir tersebut terjadi?
Jawab:  Di DKI Jakarta.
3. When? Kapan banjir itu terjadi?
Jawab: Pada musim hujan bulan Februari 2007.
4. Why? Mengapa banjir tersebut dapat terjadi?
Jawab: Karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan kondisi lahan yang di Jakarta yang sudah tidak mampu menyerap air hujan dikarenakan pembangunan yang merusak tatanan ekosistem.
5. How? Bagaimana banjir tersebut berlangsung?
Jawab: Banjir tersebut melanda 50% wilayah DKI Jakarta dan menyebabkan aktivitas perekonomian masyarakat lumpuh. Kemacetan parah juga melanda jalan-jalan protokol di Dki Jakarta. Ribuan rumah warga rusak terendam banjir yang hampir mencapai 3 meter.
6. Who? Siapa yang harus bertanggung jawab atas fenomena ini?
Jawab: Pemerintah setempat harus bijak dalam merencanakan pembanguan kota dan masyarakat harus sadar akan lingkungannya dengan tidak membuang sampah ke saluran air dan sungai.
SUMBER:http://yuunaakaa.blogspot.com

Pengertian ilmu ekonomi dan definisi lainnyaHasil gambar untuk pengertian ilmu ekonomi

Ekonomi adalah ungkapan yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Di semua media, kata yang berasal dari kata oikos dan nomos ini memiliki tajuk pemberitaan khusus dan memiliki jurusan perkuliahannye tersendiri yang terfokus untuk mempelajari ilmu tentang ekonomi. Tapi mengapa ekonomi sebegitu pentingnya bagi manusia dan apakah maksud dari ilmu ekonomi tersebut? Pengertian ilmu ekonomi adalah bidang yang mempelajari tentang perilaku seseorang dan masyarakat tentang bagaimana memilih untuk menggunakan sumber-sumber terbatas dengan atau tanpa uang menggunakan alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemenuhan kebutuhan manusia yang umumnya tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan lalu disalurkan untuk kebutuhan konsumsi di masa kini dan masa yang akan dating kepada berbagai individu atau sekelompok masyarakat.

Pengertian ilmu ekonomi sendiri memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari karena keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
Image courtesy of http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/05/pengertian-lengkap-pengantar-ekonomi-dan-manfaatnya.html

Pengertian ilmu ekonomi

Ekonomi mikro
Merupakan cabang ilmu ekonomi yang terfokus bagaimana cara mempelajari bagian-bagian terkecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, dimana bagian terkecil disini adalah perseorangan. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku antara produsen dan konsumen (pembeli) secara individu dalam pasar.

Sikap dan perilaku konsumen terlihat dalam bagaimana cara mereka memakai pendapatan yang diperolehnya sedangkan sikap dan perilaku produsen dapat terlihat dalam bagaimana cara mereka menawarkan barangnya. Maka pengertian ilmu ekonomi mikro adalah tentang bagaimana menentukan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory)
Tujuan dan sasaran analisa ekonomi mikro lebih bertumpu pada bagaimana membuat pilihan untuk untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan bagaimana cara mencapai kepuasan maksimum.
Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Pengertian ilmu ekonomi : perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Image courtesy of http://emptypathway.blogspot.com/2013/03/rangkuman-ekonomi-bab-7-ilmu-ekonomi_21.html

Ekonomi makro
Merupakan cabang ilmu ekonomi yang secara spesifik mempelajari mekanisme kerja perekonomian sebagai suatu keseluruhan yang terkait dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara maksimal agar kemakmuran masyarakat dapat berada di tingkatan tertinggi.
Jika masalahnya berhubungan dengan produsen, maka produsenlah yang dianalisis secara keseluruhan demikian juga halnya apabila masalahnya berhubungan dengan konsumen maka yang dianalisis adalah seluruh konsumen dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Begitu pula dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga serta sebagainya.
Pengertian ilmu ekonomi makro adalah menelaah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan sehingga ekonomi makro sering disebut teori pendapatan (income theory).
Tujuan analisa ekonomi makro yakni membahas problematika sisi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan seberapa pentingnya campur tangan dan kebijakan pemerintah dalam menciptakan prestasi ekonomi yang diinginkan.
Pengertian ilmu ekonomi : arus ekonomi makro
Pengertian ilmu ekonomi : arus ekonomi makro
Image courtesy of Eko, Yuli – http://fhiajabe.blogspot.com/2013/06/permasalahan-yang-di-hadapi-pemerintah.html

Peralatan analisis

Untuk dapat mengaplikasikan pengertian ilmu ekonomi dengan baik membutuhkan alat analisa supaya dapat menerangkan teori-teorinya sekaligus untuk menguji kebenarannya. Kurva dan grafik merupakan alat analisa utama. Pada tingkatan lebih dalam, matematika memegang peranan yang vital. Selain itu, statistika juga dibutuhkan untuk mengumpulkan seluruh data dan menguji kebenaran ilmu ekonomi.
Berbagai gaya analisa ilmu ekonomi
  • Ekonomi deskriptif
Menggambarkan keadaan sebenarnya wujud dalam perekonomian. Tugas utamanya mengumpulkan berbagai keterangan yang factual dan relevan dengan isu ekonomi. Deskripsi isu ekonomi menjadi rumit sehubungan dengan fakta bahwa aspek manusia dipengaruhi oleh banyak faktor di dalam perilakunya. Hal ini bisa terjadi karena di dalam masyarakat terjadi perubahan-perubahan yang kompleks yang tidak hanya dipengaruhi oleh variable ekonomi saja.
  • Teori ekonomi
Memberikan pandangan-pandangan yang menjelaskan sifat hubungan yang nampak dalam kegiatan ekonomi serta perkiraan peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan mempengaruhinya mengalami perubahan. Tugas teori ekonomi adalah memberikan realita sekaligus abstraksi yang terjadi dalam perekonomian. Ekonomi memiliki sifat yang kompleks, maka dari itu diperlukan simplifikasi serta abstraksi yang disampaikan melalui teori.
Teori ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi memiliki bermacam-macam teori
Image courtesy of http://yeremiaindonesia.wordpress.com/tag/ilmu-ekonomi/
  • Ekonomi terapan
Disebut juga ekonomi kebijakan . Mengambil konsep teori ekonomi lalu mencoba untuk mengaplikasikannya dalam kebijakan ekonomi dengan tetap memperhatikan data seta fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
Tujuan kebijakan ekonomi antara lain untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menciptakan kestabilan harga, mengatasi isu pengangguran dan mewujudkan distribusi income yang merata.

Pelaku ekonomi utama perekonomian Indonesia

Rumah Tangga Konsumsi (RTK)
Rumah Tangga Konsumsi merupakan salah satu unit ekonomi terkecil. Rumah tangga konsumsi adalah pemilik atau penyedia jasa dari berbagai faktor produksi. Faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang ataupun jasa.
Rumah tangga konsumsi juga akan menggunakan barang maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk mencukup kebutuhannya. RTK memiliki peran sebagai konsumen, supplier atau pemilik faktor produksi
Faktor produksi ada 4 macam:
  1. Alam
  2. Tenaga kerja
  3. Keahlian
  4. Modal
Dari keempat faktor produksi tersebut yang termasuk faktor produksi asli hanyalah alam dan tenaga kerja. Sedangkan faktor produksi turunan terdiri dari keahlian dan modal.
Beberapa jenis metode balas jasa dari faktor produksi :
  • Alam: sewa tanah
  • Tenaga kerja: bayaran berupa upah/gaji
  • Keahlian: keuntungan
  • Modal: bunga modal
Dalam sektor produksi, tenaga kerja mendapatkan imbalan gaji
Dalam sektor produksi, tenaga kerja mendapatkan imbalan balas jasa dalam bentuk gaji
Image courtesy of http://sjarimonogakari.blogspot.com/2012/11/bab-7-manajemen-produksi_11.html
Perusahaan / Rumah tangga produksi (RTP)
RTP adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh satu atau lebih orang dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya produksi. Sebagai pelaku ekonomi, RTP berperan sebagai produsen yang menghasilkan barang dan jasa, pengguna faktor produksi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa serta agen pembangunan yang membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.
Pemerintahan
Meliputi semua lembaga atau badan pemerintahan yang memopunya otoritas dan bertugas mengatur ekonomi. Pemerintah berperan aktif dalam dunia ekonomi melalui perusahaan Negara yang disebut BUMN/BUMD.
Peran pemerintah dalam dunia ekonomi, yaitu sebagai pencari barang dan jasa, penghasil barang dan jasa melalui BUMN dan BUMDpengatur perekonomian Negara sehingga terjadi stabilitas ekonomi yang menguntungkan masyarakat baik secara langsung atau tak langsung.
Pengaturan ekonomi secara langsung  meliputi pemberian izin, pembayaran lingkungan, pengendalian pajak, pengaturan tarif serta penghapusan regulasi yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi atau membuat regulasi yang dapat mengatur kegiatan ekonomi secara aktif.
Pengaturan ekonomi secara tak langsung seperti pemberian insentif pada pihak produsen untuk membuat barang tertentu, himbauan penyerahan keuntungan 2,5% untuk para konglomerat.
Masyarakat asing
sumber:9wiki.net

Sunday, 9 August 2015

 Unsur-Unsur Interinsik

A. Tema


Tema adalah nyawa dari sebuah cerpen. Tema dapat menentukan konflik yang terjadi di dalam cerpen dan tema juga menjadi ide dasar pengembangan seluruh isi cerita cerpen. Tema bersifat general dan umum contohnya adalah, tema pendidikan, romansa, persahabatan, dan lain-lain.

 

B. Tokoh dan Penokohan


Tokoh dan penokohan adalah 2 hal yang berbeda di dalam cerpen. Tokoh merupakan orang-orang yang terlibat di dalam cerpen tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan sifat atau watak tokoh di dalam sebuah cerpen.

Di dalam cerpen ada 3 jenis tokoh yang ditampilkan, yaitu:

1. Antagonis

Antagonis adalah tokoh yang biasanya memerankan tokoh jahat atau yang terlibat konflik dengan tokoh utama di dalam cerita. Tokoh-tokoh antagonis biasanya, sombong, jahat, angkuh dan lain-lain.

2. Protagonis

Protagonis sering disebut juga dengan tokoh utama yang biasanya berperilaku baik.

3. Tritagonis

Tritagonis adalah tokoh yang membantu tokoh protagonis dan menjadi penengah konflik antara tokoh antagonis dan protagonist. Tokoh ini biasanya memiliki sifat bijaksana dan penolong.

Penokohan sifat atau watak tokoh di atas disampaikan oleh penulis dengan 3 cara diantaranya adalah:

1. Analitik yaitu penyampaian watak tokoh dengan cara disampaikan langsung oleh penulis.
2. Dramatik yaitu penokohan yang disampaikan dengan tersirat melalui kehidupan atau tingkah laku si tokoh dalam cerita.

 

C. Alur (Plot)


Alur adalah urutan atau jalannya cerita di dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan jalan cerita, ada beberapa tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis, yaitu:

1. Perkenalan
2. Penanjakan
3. Klimaks
4. Anti klimaks
5. Penyelesaian.

Tahap-tahap terebut harus ada di dalam sebuah cerita agar cerita tersebut tidak membingungkan. Ada 2 jenis alur yang biasanya disampaikan oleh penulis, diantaranya adalah:

1. Alur maju

Pada alur ini, penulis menceritakan jalan cerita secara urut dari awal yaitu perkenalan-perkenalan tokoh, situasi, kemudian memunculkan masalah, timbulnya masalah, puncak masalah, menurunnya masalah dan kemudian penyelesaian masalah tersebut apakah berakhir bahagia atau tidak.

2. Alur mundur

Penulis menceritakan jalannya cerita secara tidak urut, bisa saja penulis menceritakan konflik dahulu kemudian mengok kembali pada peristiwa yang menyebabkan konflik itu terjadi.

 

D. Setting (Latar)


Setting mengacu pada tempat terjadinya, suasana, dan waktu di dalam cerita tersebut. Setting memberikan kesan konkret pada suatu cerpen.

Ada 3 jenis latar di dalam sebuah cerpen yaitu, latar tempat, waktu dan suasana.

Advertisement

 

E. Sudut pandang pengarang (Point of view)


Sudut pandang pengarang adalah strategi yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Sudut pandang bisa menempatkan pengarang sebagai orang pertama, orang kedua, orang ketiga, atau bahkan orang yang berada di luar cerita.

 

F. Gaya bahasa


Gaya bahasa adalah ciri khas pengarang dalam menyampaikan tulisan seperti penggunaan diksi, majas, dan pemilihan kalimat di dalam cerpennya.

 

G. Amanat (Moral value)


Amanat adalah pesan moral yang bisa dipetik di dalam cerpen tersebut. Di dalam sebuah cerpen, moral tidak disebutkan secara tertulis oleh penulis melainkan tersirat dan tergantung pada pemahaman pembaca akan cerpen tersebut.

Contoh cerpen beserta unsur-unsur instrinsiknya

Antara Sahabat dan Ego

Pagi itu tampak seperti hari-hari biasanya dengan langit biru cerah yang menutupi kampus ini. Hari itu aku ada kelas yang harus aku ikuti. Ketika aku  memarkirkan motorku, suara yang sudah tak asing lagi bagiku menghampiri telingaku, "Hei bro gimana kabar hari ini?” Dia adalah Rengga sahabat baikku kaena kami telah berteman sejak SMA. Rengga adalah orang yng sangat supel dalam bergaul dan sangat ramah oleh karena itu dia memiliki teman yang sangat banyak dikampus, berbeda denganku yang sedikit cuek dan dingin. “Baik bro!” jawabku sambil merangkul pundaknya. Kami berduapun berlalu menuju kelas kami yang akan segera dimulai 15 menit lagi.

Sesampainya di kelas kami berdua berpisah. Aku mengambil tempat duduk yang paling belakang. Sedangkan Rengga memilih bangku yang paling depan, tak heran karena dia adalah anak yang pintar dan disenangi oleh setiap dosen. “Hey ga, bagaimana tugas kelompok kita?” Andi yang merupakan teman sekelas ku menghampiri Rengga dan menayainya. “Aku belum menyelesaikannya, bagaiman jika kita selesaikan hari ini?” jawb Rengga.  “Baiklah kalau begitu kita selesaikan di kostku selepas kelas ini” Andi menimpali.

Setelah kelas usai, kami semua meninggalkan kelas dengan wajah yang gembira. Termasuk aku yang sedari tadi ingin segera keluar dan menuju kantin. Ketika aku ingin pergi ke kantin, Rengga dan Andi menahanku. “Eitt, mau kemana? ingat tugas kelompok kita gak?” kata Andi. “Tugas lagi tugas lagi kalian berdua kan bisa menyelesaikannya,” jawabku sedikit kesal. Mendengar jawabanku, Rengga merasa kesal dia pun sedikit membentakku, “Kau harus lebih bertanggung jawab sedikit akan tugasmu, jangan seperti ini!” “Aku tidak peduli!” Rengga semakin marah kepadaku, mungkin ini adalah kemarahannya yang terbesar semenjak kami berteman. “Kau sendiri kan bisa menyelesaikannnya, kau akan si pintar sedangkan aku si bodoh!” “Kenapa kau berbicara seperti itu? ada apa denganmu? kau seperti bukan teman yang aku kenal!” jawab Rengga dengan nada tinggi. “Baiklah kalu begitu, anggap saja aku bukan orang yang kau kenal!” kami berdebat cukup lama. Andi yang sejak tadi terdiam pun mulai berbicara karena suasana semakin memanas. “Kalian berdua hentikan, Jangan berbicara seperti itu. Kalian berdua kan sahabat sejati” Andi melerai dan menasehati kami. Aku yang sudah tidak peduli dengan itu semua pergi meninggalkan mereka berdua dengan emosi yang masih membara.

Saat aku hendak mengambil motorku yang ku parkirkan di seberang, tiba-tiba sebuah motor yang melaju kencang menabrakku dari belakang. Aku pun terjatuh dan tak sadarkan diri. Cukup lam aku pingsan dan ketika terbangun aku tubuhku penuh dengan luka dan perban. Ketika itu juga aku melihat Rengga dan Andi di sampingku. “Apa kau baik-baik saja?” Tanya Rengga. “Iya aku baik!” jawabku dengan penuh sesal. Aku pun meminta maaf kepada Rengga dan Anda atas tingkahku hari ini dan berjanji akan lebih bertanggung jawab atas kewajibanku. Untung saja Rengga mau memaafkanku dan kami berdua kembali berteman.

Unsur-Unsur Instrinsik cerpen

1. Tema : Persahabatan 

2. Tokoh dan penokohan:

a. Protagonis = Rengga
b. Antagonis = Aku
c. Tritagonis = Andi

Penokohan

1. Watak tokoh Rengga yang pintar, supel dalam bergaul dan ramah disampaikan secara langsung oleh penulis atau penokohan analtik
2. Watak tokoh Andi yang baik, bertanggung jawab dan bijak disampaikan dengan tersirat melalui penokohan dramatic.
3. Watak tokoh aku yang tidak bertanggung jawab disampaikan melalui penokohan dramatic.

3. Alur

Alur yang digunakan pada cerpen di atas adalah alur maju.

1. Perkenalan = Tokoh aku bertemu dengan Rengga di jalan menuju kelas.
2. Penanjakan = Tokoh Rengga mengajak tokoh Aku untuk mengerjakan tugas kelompok.
3. Klimaks = Tokoh Aku dan Rengga beretengkar.
4. Anti klimaks = Tokoh Andi menghentikan mereka dan tokoh Aku pergi meninggalkan mereka.
5. Penyelesaian = Tokoh Aku meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
4. Setting

Tempat = Kampus
Waktu =  Pagi hari

Suasana = 

1. Tegang (Ketika tokoh aku dan Rengga bertengkar)
2. Haru (Ketiak tokoh aku meminta maaf kepada Rengga)

5. Sudut Pandang Pengarang

Penulis menggunakan sudut pandang pengarang orang pertama tunggal karena penulis terlibat langsung di dalam cerita.

6. Gaya Bahasa

Penulis menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.

"Hei bro gimana kabar hari ini?” (Baris ke 3)
Penulis menggunakan majas metafora.

suara yang sudah tak asing lagi bagiku menghampiri telingaku (Baris ke 2)

7. Amanat

Amanat yang ingin disamapaikan oleh penulis adalah kita harus bertanggung jawab dengan kewajiban kita dan jangan terlalu memikiran diri sendiri atau egois.